1.
Pengertian Komunikasi
Kata
komunikasi berasal dari bahasa inggris (communication) dan communicatio (yang
berasal dari kata communis yang memiliki arti sama) mengandung maksud kesamaan
makna (Deddy Mulyana, 2003:41). Berdasarkan ha tersebut, komunikasi dapat
dipahami sebagai suatu kesamaan makna dalam suatu percakapan. Dengan kata lain,
percakapan yang terjadi diartikan sebagai suatu komunikasi apabila dalam
percakapan itu mempunyai kesamaan makna.
Komunikasi
sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk
menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka (Richard
West & Lynn H Turner, 2009:5-6). Richard dan Lynn juga memberikan pandangan
bahwa sebagai proses sosial, komunikasi selalu melibatkan manusia serta
interaksi dalam arti, komunikasi selalu melibatkan dua pihak yang saling
berinteraksi yaitu pengirim dan penerima, dimana setiap partisipan dalam
komunikasi ini mempunyai peranan tertentu. Pada pembahasan ini, komunikasi yang
terjadi bersifat dinamis, kompleks serta berkesinambungan dan tidak memiliki akhir.
Tidak jarang dalam komunikasi menggunakan pesan-pesan yang berbeda makna dan
artinya karena komunikasi melibatkan pengirim dan penerima dalam suatu situasi
yang dinamis.
2.
Jenis dan Proses Komunikasi
a. Jenis Komunikasi
1.
Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya
a. Komunikasi lisan
b. Komunikasi Tertulis
2. Komunikasi Menurut Kelangsungannya
a. Komunikasi Langsung
b. Komunikasi Tidak Langsung
3. Komunikasi Menurut Perilaku
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
c. Komunikasi Nonformal
4. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
a. Pidato
b. Ceramah
c. Memberi
Prasaran
d. Memberi perintah atau tugas
5. Komunikasi Ruang Lingkup
a. Komunikasi Internal
b. Komunikasi Eksternal
b.
Proses Komunikasi
proses
komunikasi yang digunakan dalam kehidupan manusia terbagi menjadi dua, yaitu
komunikasi primer dan komunikasi sekunder.
1.
Komunikasi Primer
Komunikasi primer adalah proses
penyampaian perasaan maupun pikiran seseorang terhadap orang lain dengan
menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Proses penyampaian pesan melalui
komunikasi primer ini bisa dilakukan secara:
Komunikasi verbal
Secara
verbal, jika komunikasi yang dilakukan menggunakan bahasa. Bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi ini bisa menimbulkan makna yang bermacam-macam. Makna
ini muncul akibat kata-kata yang digunakannya. Kata-kata mengandung dua pengertian,
yaitu pengertian denotatif dan pengertian konotatif. Pengertian denotatif
adalah pengertian yang mengandung arti sebagaimana tercantum dalam kamus
(dictionary meaning). Sebagai contoh: kata anjing bagi semua orang mempunyai
arti yang sama, yaitu binatang. Sedangkan pengertian konotatif adalah
pengertian yang mengandung pengertian lain seperti emosional atau pengertian
tertentu seperti kata anjing bagi seorang muslim adalah najis, bagi polisi
adalah pelacak pembunuhan, dsb.
Komunikasi
verbal ini adalah proses komunikasi yang paling banyak dilakukan. Tetapi, ada
beberapa kelemahan dalam komunikasi verbal ini. Deddy mulyana (2003:245-254)
memberikan penjelasan tentang kelemahan komunikasi verbal ini disebabkan oleh
terbatasnya bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keterbatasan tersebut
antara lain:
a.
keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
b.
kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual
c.
kata – kata mengandung bias budaya
d.
percampuradukkan fakta, penafsiran, dan penilaian
selain
keterbatasan bahasa, hal lain yang menjadi kelemahan dari komunikasi verbal
adalah kerumitan makna kata. Kita sering beranggapan bahwa kata-kata itu
mempunyai makna, padahal yang sebenarnya terjadi adalah kita sendiri-lah yang
memberikan makna dari kata tersebut.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi
non verbal adalah proses komunikasi dengan menggunakan lambang. Lambang ini
bisa berupa kial(gesture), misalnya dengan menggapaikan tangan, memainkan
jari-jemari, mengedipkan mata, menggerakan anggota badan tertentu, gambar,
warna dan lain sebagainya. Komunikasi non verbal adalah cara berkomunikasi
melalui pernyataan wajah, nada suara, isyarat-isyarat, kontak mata dan
lain-lain. Ada beberapa kelebihan fungsi yang kita dapatkan dengan berkomunikasi
secara non verbal. Joseph A DeVito dalam bukunya Komunikasi Antar
Budaya(2011:193-194) mengidentifikasikan fungsi komunikasi non verbal dalam
enam fungsi, antara lain:
a.
Untuk Menekankan
komunikasi
non verbal mempunyai fungsi untuk memberikan tekanan kepada apa yang sudah kita
katakan.
b.
Untuk Melengkapi (complement)
komunikasi
non verbal dapat membantu melengkapi makna yang sudah disampaikan secara
verbal. Ketidakjelasan pesan yang disampaikan melalui komunikasi verbal dapat
di perjelas dan di lengkapi dengan komunikasi non verbal.
c.
Untuk Menunjukkan Kontradiksi
Komunikasi
non verbal yang digunakan di suatu daerah terkadang berbeda dengan komunikasi
non verbal yang di gunakan di daerah lain, bahkan bisa bertentangan. Oleh sebab
itu, pemahaman terhadap komunikasi non verbal dari suatu daerah menjadi penting
untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman terhadap komunikasi non verbal
yang digunakan.
d. Untuk Mengatur
isyarat
serta komunikasi non verbal lainnya dalam bentuk simbol maupun gerak-gerik
lainnya dapat kita gunakan untuk mengatur arus pesan verbal dalam komunikasi
yang sedang kita lakukan. Melambaikan tangan, mencondongkan badan merupakan
gerak-gerik yang dapat kita gunakan untuk menunjukkan bahwa kita akan
mengatakan sesuatu melalui komunikasi verbal.
Komunikasi non verbal yang kita lakukan ini dapat kita gunakan untuk
mengatur pesan verbal yang kita lakukan.
e. Untuk Mengulangi
komunikasi
non verbal seringkali digunakan untuk mengulangi pesan verbal yang kita
sampaikan.
f. Untuk Mengganti
komunikasi
non verbal dapat kita gunakan untuk menggantikan pesan-pesan verbal yang kita
gunakan dalam komunikasi.
3.
Komunikasi yang Efektif
Komunikasi
yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai dengan pesan yang
dikirim oleh sender atau komunikator,
kemudian komunikan memberikan respon yang positif sesuai yang diharapkan. Jadi,
komunikasi efektif dapat terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah
antara komunikator dan komunikan serta informasi tersebut sama-sama direspon
sesuai dengan yang diharapkan kedua pelaku komunikasi tersebut. Aspek-aspek
komunikasi yang efektif antara lain (1) kejelasan/clarity, (2) ketepatan/accuracy,
(3) Konteks/contex, (4) alur/flow, (5) budaya/culture. Sedangkan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif
perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain:
a.
ketahui mitra bicara (audience).
Kita harus menyadari siapa mitra bicara kita, apakah orang tua, anak-anak,
laki-laki, perempuan atau status sosialnya. Dengan mengetahui hal tersebut,
kita bisa memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi adatu
pikiran kita.
b.
ketahui tujuan. Tujuan kita berkomunikasi sangat
menentukan cara kita menyampaikan informasi.
c.
perhatikan konteks. Konteks disini bisa saja mengartikan
keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Konteks sangat berperan dalam
memperjelas informasi yang disampaikan.
d.
pelajari kultur. Kultur atau budaya orang atau masyarakat
juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
e.
pahami bahasa. “bahasa
menunjukkan bangsa”, artinya bahasa dapat menjadi ciri atau
identitas suatu bangsa. Dengan memahami bahasa orang lain kita berusaha
menghargai orang lain.
Komunikasi
yang efektif akan terjadi apabila makna pesan yang di persepsikan penerimanya
sama dengan yang dimaksudkan oleh pengrimnya. Meski, menurut Berlo (1960:175),
makna suatu pesan berada pada diri para pelaku komunikasi yang diperngaruhi
oleh latar belakang masing-masing, bukan berada pada kata-kata yang terkandung
di dalam pesan tersebut.
4.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah
bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas,
kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi
manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe
organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau
menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini
dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang
kompetitif. Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana
mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik
dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut.Jadi
struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi
manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh
negara dimana perusahaan itu berada.
Daftar
Pustaka:
Darmastuti,
Rini, 2013. Mindfullnes Dalam Komunikasi Antarbudaya. Mata Padi Pressindo.
Yogyakarta.
Hamid,
Farid., dan Heri Budianto. 2011. Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa
Depan. Kencana. Jakarta
Nurjaman,
Kadar., dan Khaerul Umam. 2012. Komunikasi & Public Relation. Pustaka
Setia. Bandung.
http://istikatin.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-komunikasi_2026.html
waktu : 18/03/2014 20.15
http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-implikasi.html
waktu: 18/03/2014 20.39