Tuesday, March 18, 2014

Peran Komunikasi dalam Organisasi



1. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa inggris (communication) dan communicatio (yang berasal dari kata communis yang memiliki arti sama) mengandung maksud kesamaan makna (Deddy Mulyana, 2003:41). Berdasarkan ha tersebut, komunikasi dapat dipahami sebagai suatu kesamaan makna dalam suatu percakapan. Dengan kata lain, percakapan yang terjadi diartikan sebagai suatu komunikasi apabila dalam percakapan itu mempunyai kesamaan makna.
Komunikasi sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan mereka (Richard West & Lynn H Turner, 2009:5-6). Richard dan Lynn juga memberikan pandangan bahwa sebagai proses sosial, komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi dalam arti, komunikasi selalu melibatkan dua pihak yang saling berinteraksi yaitu pengirim dan penerima, dimana setiap partisipan dalam komunikasi ini mempunyai peranan tertentu. Pada pembahasan ini, komunikasi yang terjadi bersifat dinamis, kompleks serta berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Tidak jarang dalam komunikasi menggunakan pesan-pesan yang berbeda makna dan artinya karena komunikasi melibatkan pengirim dan penerima dalam suatu situasi yang dinamis.

2. Jenis dan Proses Komunikasi
            a. Jenis Komunikasi
                        1. Komunikasi Menurut Cara Penyampaiannya
                                    a. Komunikasi lisan
                                    b. Komunikasi Tertulis
                        2. Komunikasi Menurut Kelangsungannya
                                    a. Komunikasi Langsung
                                    b. Komunikasi Tidak Langsung
                        3. Komunikasi Menurut Perilaku
                                    a. Komunikasi Formal
                                    b. Komunikasi Informal
                                    c. Komunikasi Nonformal
                        4. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
                                    a. Pidato
                                    b. Ceramah
                                    c. Memberi Prasaran
                                    d. Memberi perintah atau tugas
                        5. Komunikasi Ruang Lingkup
                                    a. Komunikasi Internal
                                    b. Komunikasi Eksternal
b. Proses Komunikasi
proses komunikasi yang digunakan dalam kehidupan manusia terbagi menjadi dua, yaitu komunikasi primer dan komunikasi sekunder.
1. Komunikasi Primer
            Komunikasi primer adalah proses penyampaian perasaan maupun pikiran seseorang terhadap orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Proses penyampaian pesan melalui komunikasi primer ini bisa dilakukan secara:
Komunikasi verbal
Secara verbal, jika komunikasi yang dilakukan menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi ini bisa menimbulkan makna yang bermacam-macam. Makna ini muncul akibat kata-kata yang digunakannya. Kata-kata mengandung dua pengertian, yaitu pengertian denotatif dan pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian yang mengandung arti sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary meaning). Sebagai contoh: kata anjing bagi semua orang mempunyai arti yang sama, yaitu binatang. Sedangkan pengertian konotatif adalah pengertian yang mengandung pengertian lain seperti emosional atau pengertian tertentu seperti kata anjing bagi seorang muslim adalah najis, bagi polisi adalah pelacak pembunuhan, dsb.
Komunikasi verbal ini adalah proses komunikasi yang paling banyak dilakukan. Tetapi, ada beberapa kelemahan dalam komunikasi verbal ini. Deddy mulyana (2003:245-254) memberikan penjelasan tentang kelemahan komunikasi verbal ini disebabkan oleh terbatasnya bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keterbatasan tersebut antara lain:
a. keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
b. kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual
c. kata – kata mengandung bias budaya
d. percampuradukkan fakta, penafsiran, dan penilaian
selain keterbatasan bahasa, hal lain yang menjadi kelemahan dari komunikasi verbal adalah kerumitan makna kata. Kita sering beranggapan bahwa kata-kata itu mempunyai makna, padahal yang sebenarnya terjadi adalah kita sendiri-lah yang memberikan makna dari kata tersebut.

Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dengan menggunakan lambang. Lambang ini bisa berupa kial(gesture), misalnya dengan menggapaikan tangan, memainkan jari-jemari, mengedipkan mata, menggerakan anggota badan tertentu, gambar, warna dan lain sebagainya. Komunikasi non verbal adalah cara berkomunikasi melalui pernyataan wajah, nada suara, isyarat-isyarat, kontak mata dan lain-lain. Ada beberapa kelebihan fungsi yang kita dapatkan dengan berkomunikasi secara non verbal. Joseph A DeVito dalam bukunya Komunikasi Antar Budaya(2011:193-194) mengidentifikasikan fungsi komunikasi non verbal dalam enam fungsi, antara lain:
a. Untuk Menekankan
komunikasi non verbal mempunyai fungsi untuk memberikan tekanan kepada apa yang sudah kita katakan.
b. Untuk Melengkapi (complement)
komunikasi non verbal dapat membantu melengkapi makna yang sudah disampaikan secara verbal. Ketidakjelasan pesan yang disampaikan melalui komunikasi verbal dapat di perjelas dan di lengkapi dengan komunikasi non verbal.
c. Untuk Menunjukkan Kontradiksi
Komunikasi non verbal yang digunakan di suatu daerah terkadang berbeda dengan komunikasi non verbal yang di gunakan di daerah lain, bahkan bisa bertentangan. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap komunikasi non verbal dari suatu daerah menjadi penting untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman terhadap komunikasi non verbal yang digunakan.

            d. Untuk Mengatur
isyarat serta komunikasi non verbal lainnya dalam bentuk simbol maupun gerak-gerik lainnya dapat kita gunakan untuk mengatur arus pesan verbal dalam komunikasi yang sedang kita lakukan. Melambaikan tangan, mencondongkan badan merupakan gerak-gerik yang dapat kita gunakan untuk menunjukkan bahwa kita akan mengatakan sesuatu melalui komunikasi verbal.  Komunikasi non verbal yang kita lakukan ini dapat kita gunakan untuk mengatur pesan verbal yang kita lakukan.
            e. Untuk Mengulangi
komunikasi non verbal seringkali digunakan untuk mengulangi pesan verbal yang kita sampaikan.
            f. Untuk Mengganti
komunikasi non verbal dapat kita gunakan untuk menggantikan pesan-pesan verbal yang kita gunakan dalam komunikasi.

3. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai dengan pesan yang dikirim oleh sender atau komunikator, kemudian komunikan memberikan respon yang positif sesuai yang diharapkan. Jadi, komunikasi efektif dapat terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan serta informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan yang diharapkan kedua pelaku komunikasi tersebut. Aspek-aspek komunikasi yang efektif antara lain (1) kejelasan/clarity, (2) ketepatan/accuracy, (3) Konteks/contex, (4) alur/flow, (5) budaya/culture. Sedangkan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain:
a. ketahui mitra bicara (audience). Kita harus menyadari siapa mitra bicara kita, apakah orang tua, anak-anak, laki-laki, perempuan atau status sosialnya. Dengan mengetahui hal tersebut, kita bisa memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi adatu pikiran kita.
b. ketahui tujuan. Tujuan kita berkomunikasi sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi.
c. perhatikan konteks. Konteks disini bisa saja mengartikan keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Konteks sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan.
d. pelajari kultur. Kultur atau budaya orang atau masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
e. pahami bahasa. “bahasa menunjukkan bangsa”, artinya bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Dengan memahami bahasa orang lain kita berusaha menghargai orang lain.
Komunikasi yang efektif akan terjadi apabila makna pesan yang di persepsikan penerimanya sama dengan yang dimaksudkan oleh pengrimnya. Meski, menurut Berlo (1960:175), makna suatu pesan berada pada diri para pelaku komunikasi yang diperngaruhi oleh latar belakang masing-masing, bukan berada pada kata-kata yang terkandung di dalam pesan tersebut.
4. Implikasi Manajerial
            Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif. Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan itu berada.

Daftar Pustaka:
Darmastuti, Rini, 2013. Mindfullnes Dalam Komunikasi Antarbudaya. Mata Padi Pressindo. Yogyakarta.
Hamid, Farid., dan Heri Budianto. 2011. Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Kencana. Jakarta
Nurjaman, Kadar., dan Khaerul Umam. 2012. Komunikasi & Public Relation. Pustaka Setia. Bandung.