1.
Pengertian dan Karakteristik
Kelompok
a. Pengertian
Kelompok
adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersamayang berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenalsatu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini
misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan
masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu
keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antar pribadi.
Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi
kelompok.
Beberapa
definisi kelompok menurut para ahli:
1. Menurut Hernert
Smith bahwa “kelompok adalah suatu uni yang terdapat beberapa individu, yang
mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar
kesatuan persepsi”.
2. Menurut DeVito
(1997) kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua
anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling
berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki
semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan
norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap
sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.
3. Menurut Joseph
S. Roucek Suatu kelompok meliputi dua atau lebih manusia yang diantara mereka
terdapat beberapa pola interasi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau
orang lain secara keseluruhan.
4. Menurut Mayor
Polak Kelompok sosial adalah satu group, yaitu sejumlah orang yang ada antara
hubungan satu sama lain dan hubungan itu bersifat sebagai sebuah struktur.
5. Menurut Wila
Huky Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang
saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
6. Menurut Merton,
kelompok merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan orang yang mempunyai rasa
solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang telah memiliki rasa kewajiban
moral untuk menjalankan harapan peran konsep lain yang diajukan Merton ialah
konsep kategori sosial.
7. Menurut Homans
(1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain
dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap
orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
8. Menurut Bonner
(1959) : kelompok adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan individu
yang lain.
9. Menurut
Stogdill (1959) : kelompok adalah satu sistem interaksi terbuka dimana pola
interaksi tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.
10. Menurut Smith
(1945) : kelompok adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang
mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan
untuk berbuat dan bertingkah laku dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
b. Karakteristik
1. Terdiri
dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal
maupun non verbal.
2. Anggota
kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi
anggota suatu kelompok
3. Mempunyai
struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara
bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota
kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu
yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama
lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
2.
Tahap-tahap
Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok
pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai
salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak
ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja
dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri
dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum
saling percaya.
Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide
berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu
semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka
dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa
kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap
ini.
Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus
antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota
kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat
kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak
perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama
lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan
kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun
ketika mereka mengalami perubahan.
3.
Kekuatan Team
Work
Teamwork atau
kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai
target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork
merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai
tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua
tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah
tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan
pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
a. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang
biasanya dibentuk dari beragam divisi
dan kepentingan.
b. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu
adalah kerja individual.
c. Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa
yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan
apa yang saya tidak bisa.
d. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral,
deparmen harus
disingkirkan.
e. Dalam teamwork yang dikejar untuk
dicapai adalah target bersama, bukan individual.
f. Keragaman individu dalam
teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi
minus jika tidak ada saling pengertian.
g. Saling pengertian terhadap karakter
masing-masing anggota team akan menjadi modal
sukses bersama.
h. Jika setiap orang bekerjasama via bidang
masing-masing, target korporasi pasti akan
segera terealisasi.
i. Individu yang egois mengejar target
pribadi akan menghambat keberhasilan team.
Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target
bersama
bermuara kemana?
j. Keahlian masing-masing sungguh
menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
k. Kendalikan ego dan emosi saat bersama
agar pergesekan tidak berujung pada
pemboikotan kerjasama.
l. Dengan pemahaman yang tinggi
soal karakter individu dalam team, realisasi target
tidak perlu waktu yang lama.
m. Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the
dream work’.
4.
Implikasi
Manajerial
Implikasi manajerial
dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team work pada
suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan prses
operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat
lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan
apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work
maupun secara khusus melalui anggota-anggota nya.
Referensi: