Pengertian Outline
Pengertian Outline menurut bahasa adalah kerangka, regangan,
garis besar, atau guratan. Outline merupakan rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian
ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Manfaat Outline
Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga
karangan menjadi lebih sistematis dan mencegah penulis dari sasaran yang sudah
dirumuskan dalam topik atau judul.
Membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas
pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik
antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah
disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk
memperjelas atau membuktikan
Pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu
akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara
memberaikan kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu
penulis menciptakan suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang
diinginkan.
Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang
diperlukan.
Syarat – Syarat Menyusun Outline
1. Tesis atau pengungkapan maksud harus
jelas.
2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus
disusun secara logis.
4. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Langkah – langkah
Membuat Kerangka Karangan
1. Menentukan tema dan judul
Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin
banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan
memperlancar penulis memperoleh tema. namun, bagi pemula perlu memperhatikan
beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya
:
· Jangan
mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
· Pilih tema
yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
· Pilih tema
yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik yang lebih
spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan
dibahas.
· Judul tidak
harus sama dengan topik.
· Jika topik
sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas.
· Judul dibuat
setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok
dengan temanya.
· Sebuah judul
yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
· Judul hanya
menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga
pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
· Ada judul yang
mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi.
Contohnya :
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan
Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.
Syarat
judul yang baik :
· Harus relevan,
judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian
yang penting dari tema tersebut.
· Judul harus dapat
menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
· Harus singkat,
tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus
berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang
panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang
panjang.
· Tidak
provokatif.
Judul
karangan yang baik :
· singkat dan
padat,
· menarik
perhatian, serta
· menggambarkan
garis besar (inti) pembahasan.
Contoh : Upaya menurunkan risiko kemacetan di DKI Jakarta.
Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
·
Menanggulangi
· Mengurangi
· Menemukan
· Meningkatkan
·
Mengoptimalkan
· Mengevaluasi
·
Mengendalikan
2. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi
bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Perlu ada dasar bekal dalam
melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah
tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal
ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan,
penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak
cara memngumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing-masing
sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih
bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi
tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
Berikut ini petunjuk-petunjuknya :
· Hal penting
semampunya.
· Jadikan
membaca sebagai kebutuhan.
· Banyak
diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah
menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum
tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan
catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai
tahap yang sempurna. Berikut fungsi kerangka karangan :
· Memudahkan
pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
· Memudahkan
penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
· Membantu
menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
· Mencatat
gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
· Mengatur
urutan gagasan
· Memeriksa
kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
· Membuat
kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan
logis. Karena bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses
pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).
5. Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada
penguasaan materi yang hendak di tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan
baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti
pula kekuatan bahan materi yang dikumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk
mengembangkan karangan. pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk
dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus
sistematis, dan terarah. Begitu juga dengan pengembangannya.
Referensi:
Referensi:
No comments:
Post a Comment